Mitos Keliru dari Rokok

anyak perokok yang memiliki segudang alasan untuk tidak berhenti merokok. Alasan tersebut dipakai untuk melindungi hak mereka dari kebiasaan merokok dan tidak melakukan kewajiban mereka untuk menjaga kesehatan jasmaninya. Padahal, hak dan kewajiban selalu berdampingan bukan? Berikut kami akan share beberapa mitos rokok:

1. Merokok membuat jantan (bagi pria) dan Seksi (bagi wanita)

Jika anda merokok untuk terlihat jantan atau seksi, anda salah besar. Iklan-iklan rokok yang menampilkan image kejantanan itu salah besar. Bagaimana anda akan terlihat jantan kalau nantinya anda akan terkena penyakit impotensi, gigi menguning, wajah yang terlihat tidak segar, dan berbagai penyakit lainnya yang diakibatkan dengan merokok? Begitu juga dengan wanita, jika merokok agar terlihat keren, gaul dan cantik, semua itu adalah salah besar.

2. Saya rajin berolahraga, tidak mungkin sakit karena rokok.

Jika anda berolahraga dengan alasan untuk mengurangi penyakit yang diakibatkan dari merokok, anda keliru. Racun yang terdapat dalam rokok akan tetap menempel di paru-paru selama 20 tahun ke depan ketika anda merokok. Berolahraga tidak akan membuat racun-racun tersebut hilang dari tubuh anda.

3. Saya merokok dengan jenis light.

Dalam situs WebMD.com, The Centers for Disease Control and Prevention mengatakan, rokok yang seringkali disebut rokok ‘ringan/light’ memiliki kandungan unsur-unsur yang sama dengan rokok yang biasa, termasuk timah, amonia, benzene, DDT, gas butan, karbon monoksida, arsenik, dan polonium 210.

4. Saya masih muda, nanti saja berhenti ketika sudah mulai dewasa.

Rata-rata anak-anak yang merokok di usia remaja akan terus ketagihan dan akan terus merokok hingga usia dewasa. Hal tersebut terjadi karena adanya zat adiktif dalam kandungan rokok yang membuat perokok akan sulit untuk berhenti. Jangan mulai merokok kalau anda tidak ingin ketagihan. Berhenti sekarang, kalau anda tidak ingin terlambat.

5. Saya merokok untuk mengurangi berat badan

Mengurangi berat badan TIDAK dilakukan dengan merokok, tapi dengan diet yang sehat dan mengatur pola makan yang sehat. Mengurangi berat badan dengan merokok akan membuat anda menderita penyakit lain yang diakibatkan dari racun dalam rokok.

Iklan rokok yang beredar saat ini selalu bertujuan untuk menciptakan image yang baik bagi perokok, padahal pada kenyataannya dalam rokok terdapat 4000 jenis bahan kimia berbahaya yang seharusnya tidak masuk ke dalam tubuh seorang perokok. Untuk mendukung Indonesia bebas dari iklan rokok, silahkan sign petisi 

#STOPIKLANROKOK. Klik http://www.change.org/id/petisi/pak-tifsembiring-stop-iklan-rokok-stopiklanrokok