Dalam
satu minggu ada hari yang paling mulya yaitu hari jum’at. Dalam 12 bulan ada 1
bulan yang penuh dengan berkah yaitu bulan ramadhan dimana di bulan ini semua
umat muslim di dunia di wajibkan untuk puasa sesuai yang ada dalam surah Al-Baqarah
yang berbunyi :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَتَّقُونَ -١٨٣
Wahai
orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS al-Baqarah [2]: 183).
PUASA
menurut syariat ialah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa
(seperti makan, minum, hubungan kelamin, dan sebagainya) semenjak terbit fajar
sampai terbenamnya matahari,dengan disertai niat ibadah kepada Allah,karena
mengharapkan redho-Nya dan menyiapkan diri guna meningkatkan Taqwa kepada-Nya.
Ayat
puasa itu dimulai dengan firman Allah:"Wahai orang-orang yang
beriman" dan disudahi dengan:" Mudah-mudahan kamu menjadi orang yang
bertaqwa."Jadi jelaslah bagi kita puasa Ramadhan berdasarkan keimanan dan
ketaqwaan.Untuk menjadi orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah kita
diberi kesempatan selama sebulan Ramadhan,melatih diri kita,menahan hawa nafsu
kita dari makan dan minum,mencampuri isteri,menahan diri dari perkataan dan
perbuatan yang sia-sia,seperti berkata bohong, membuat fitnah dan tipu daya,
merasa dengki dan khianat, memecah belah persatuan ummat, dan berbagai
perbuatan jahat lainnya.Rasullah s.a.w.bersabda:
"Bukanlah
puasa itu hanya sekedar menghentikan makan dan minum tetapi puasa itu ialah
menghentikan omong-omong kosong dan kata-kata kotor."
(H.R.Ibnu Khuzaimah)
(H.R.Ibnu Khuzaimah)
Syaikh Ahmad Musthafa Al-Maraghi dalam
tafsir Al-Maraghi mengatakan, ada beberapa sisi puasa yang dapat mengantarkan
manusia meraih gelar muttaqin.
Pertama, puasa membiasakan seseorang takut
kepada Allah SWT, karena orang yang sedang berpuasa tidak ada yang mengontrol
dan melihat kecuali Allah SWT.
Kedua, puasa mampu menghancurkan tajamnya
syahwat dan mengendalikan nafsu, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: Wahai para
pemuda, barangsiapa yang mampu untuk menikah, maka menikahlah. Sesungguhnya
nikah itu bisa menahan pandangan dan menjaga kemaluan. Dan barangsiapa yang
tidak mampu, hendaklah berpuasa, karena puasa sesungguhnya dapat mengendalikan
syahwat.
Ketiga, puasa membiasakan seseorang berkasih
sayang. Membiasakan untuk selalu berkurban dan bersedekah. Di saat ia melihat
orang lain serbakekurangan, tersentuhlah hatinya untuk berbagi kepadanya.
Keempat, puasa membiasakan keteraturan hidup,
yaitu orang yang berpuasa akan berbuka pada waktu yang sama, dan tidak ada yang
lebih dulu karena kehormatan, harta, atau jabatan, misalnya.
Kelima, adanya persamaan antara yang miskin dan
kaya, antara penguasa dan biasa, tidak ada perbedaan dalam melaksanakan
kewajiban agama.
Keenam, puasa dapat menghancurkan sisa-sisa
makanan yang mengendap dalam tubuh, terutama pada orang yang mempunyai
kebiasaan makan dan sedikit kegiatan.
Ketujuh, puasa dapat membersihkan jiwa, karena
puasa hakikatnya memutus dominasi syahwat. Syahwat bisa kuat dengan makan dan
minum, dan setan selalu datang melalui pintu-pintu syahwat. Dengan berpuasa,
syahwat dapat dipersempit geraknya.
Kedelapan, puasa membentuk manusia baru,
Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa berpuasa dengan niat mencari pahala dari
Allah SWT, maka ia keluar dari bulan Ramadhan sebagaimana bayi yang baru
lahir.
Mudah-mudahan Ramadhan kali ini akan
mengantarkan menjadi hamba-hamba-Nya yang muttaqin. Amin. (baihaqi)
0 komentar:
Posting Komentar